Bagaimana yah bisa pintar, dengan gaya malas-malasan belajar? Anda
malas? Ah, jujur sajalah. Saya juga malas kok. Untuk itu kita harus
mensiasati diri kita bisa tetap produktif dalam kemalasan.
1, pahami dulu karakter pemalas.
Saat menghadapi tugas, dia sibukkan diri dengan beragam distraksi.
Misalnya, bersiap menyelesaikan soal-soal matematika ataupun laporan,
duduk manis di depan meja belajar, dekat komputer, eh dia chatting
dengan pacarnya lewat ym (pembenaran: kangen tak terlampiaskan bikin
susah berpikir). Sungguh kreatif.
2.........
Dia malas memikirkan yang rumit-rumit. Karena itu dia habiskan waktunya
untuk mencari solusi paling sederhana dari suatu masalah. Selain enggan
menghadapi langsung masalah itu di detik pertama (pembenaran: kan sedang
cari solusi), dia jadi berpikir kreatif. Hasilnya, masalah rumit
dipecahkan dengan solusi paling sederhana. Jenius!
3...........
Dia juga suka melempar tanggung jawab. Sebisa mungkin dia hindari
tugasnya. Lebih baik orang lain yang mengerjakan (pembenaran: delegasi).
Karena itu pemalas biasanya seorang pemimpin. Jago mendelegasikan tugas
sih.
Selain itu, dia gampang bosan. Lebih menyukai tugas-tugas menantang.
4.............
Dan dia jelas pecinta last-minute-actions. Tugas dibengkalai sampai
deadline mengimpit. Setelah itu panik. Adrenalin mengalir deras. Barulah
dia bisa berkonsentrasi menghadapi tugasnya. Oh ya, pemalas memang
adrenaline junkie!
Lantas, bagaimana caranya agar tetap produktif di tengah kemalasan?
-
Buat jadwal kerja, balik prioritasnya. Taruh tugas paling penting
di urutan terbawah, dan tugas kurang penting di posisi teratas. Atur
mindset bahwa tugas-tugas di sebelah atas itu sangat penting (kalau
perlu, bayangkan kepala ditodong Colt Anaconda: selesaikan, atau dor!
Squel film Swordfish). Yang ada? Kita beralih ke tugas-tugas di urutan
terbawah. Kan malas.
-
- Ciptakan skenario agar distraksi sulit dicapai. Misalnya, taruh
remote TV di atap rumah tetangga. Ingin nonton TV di saat harusnya
mengerjakan laporan? Sok atuh! Panjat saja atap tetangga. Malas kan?
Nah, selesaikan laporan saja kalau begitu.
-
Delegasikan tugas-tugas yang bisa didelegasikan. Mendapat tugas
berat padahal sedang malas? Bukan salah Anda, tanya sama pak dosen kok
tugasnya berat amat sih, hehe. Rayu dong dosen anda supaya memberikan
tugas yang lebih menyenangkan.
Penulis kadang mengalami writer’s block, mandeg menulis karena ide
tak kunjung muncul. Ah, itu teori busuk. Aslinya malas, writer’s block
jadi pembenaran. Padahal jutaan ide beterbangan di sekitar kepala kita.
Setiap saat. Tinggal ditangkap saja! Ketika malas menangkap ide untuk
menulis sesuatu yang penting, tangkap saja ide lain. Yang lebih
menyenangkan.
*Didedikasikan untuk seseorang yang malas sekaligus pintar luar biasa… Pintar mengakali kemalasan, tentunya.
Sumber: Obat Malas? Buat Para Pemalas...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar